Senin, 08 September 2014

Proses “Mengejar Layangan”




 “oh shiit, sial!!” kalimat  pertama yang terucap ketika saya melihat tantangan ini.
   Ayuz kampret kenapa musti ngetag #‎imagebucketchallenge pada saat seperti ini. Akhir-akhir ini saya sedang sibuk membuat penangkaran semut. Saya mendapat mimpi kalau sebentar lagi populasi semut akan menurun dan punah. Padahal semut merupakan binatang edukasi terkeren yang pernah ada. Contoh yang baik untuk anak cucu kita belajar tentang kerja keras dan kerja sama. Kalau saya menanggapi challenge ini maka waktu saya akan tersita tapi kalau tak menganggapi harga diri saya mau dibawa kemana. Karena harga diri yang tinggi dengan berat hati saya meninggalkan penangkaan semut, saya menagis dan minta maaf satu persatu kepada para semut binaan saya yang berjumlah jutaan. (Karena capek akhirnya saya jarkom permintaan maaf saya lewat hape). Ya sudahlah,  biarkan semut diurus sang pencipta dan untuk saat ini biar saya mencipta karya  baru untuk menjawab challenge ini.  
   Dua puluh empat jam? setelah dipikir-pikir bukankah ini terlalu cepata. Saya dikirimi tantangan pada jam dua siang  dan saya baca pada jam empat sore, jadi tinggal 22 jam lagi. Di rumah tak ada komputer, jadi mau ga mau harus bikin besok di kampus pagi-pagi dan itupun baru bisa mulai jam delapan pagi. .Berarti waktu esekusi karya hanya enam jam. Kampret!!. Akhirnyai sambil menunggu pagi saya mencoba mencari ide untuk karya baru saya.
    Paginya dengan ide yang sudah saya buat semalaman, tepatnya lima menit sebelum tidur, saya mencoba untuk memulai  mengesekusi ide tersebut. Konsep yang saya buat simpel. Saya ingin menggambarkan orang yang sedang berusaha mengejar cinta. Jadi pertama-tama saya menggambar orang yang sedang berlari. Namun permasalahan sebenarnya adalah objek apa yang bisa dikejar dan  bisa dijadikan objek pengganti dari cinta. Tiba-tiba saya teringat suatu benda yang sering saya kejar waktu kecil, ya layang-layang.
    Saya rasa anak kecil terutama laki-laki yang lahir pada jaman tahun 92  pernah main layang-layang, saya pun sering memainkannya juga. Namun karena tak selalu punya uang kadang saya hanya bisa liat teman teman main layangan. Sambil melihat saya berdoa dengan keras agar layang-layang mereka putus. Jika benar-benar putus maka saya akan mengejar layang –layang itu dengan sekuat tenaga. Biarpun harus mendaki gunung dan lewati lembah pasti akan saya kejar, pikiran saya saat itu hanya satu, saya harus dapat. Namun apa akhirnya selalu dapat? Tidak. Banyak faktor yang membuat saya gagal mendapat layang-layang itu. Kalah dari teman yang larinya lebih cepat, kalah dari teman yang mempunyai kemampuan memanjat seperti monyet, bahkan kadang kalah dari anak yang mempunyai keberuntungan tinggi. Dia sebenarnya tidak niat mengejar tapi karena layangan itu jatuh tepat didekatnya, dia yang dapat. Kampret sekali kan.
    Dari sedikit penggalan cerita masa kecil saya tersebut, saya rasa layang layang memang cocok untuk object pengganti cinta dalam karya saya. Saya merasakan spirit dalam mengejar layang-layang putus sama dengan spirit mengejar cinta. Sama-sama banyak halangan, sama-sama banyak saingannya, namun dalam hati cuma ada satu tujuan, HARUS DAPAT!!. Semangat seperti itulah yang ingin saya sampaikan lewat karya saya kali ini., yang  akhirnya tervisualisasikan seperti ini.


Saat karya ini jadi saya mencoba berkomunikasi dengannya sebentar. Hai temanku yang saat ini sedang di dalam gambar. Entah bagaimana hasilnya nanti yang penting lari dulu, kejar dulu, andai saja tak dapat, tak apa. Kecewalah, marahlah, tapi ingat sebentar saja. Cobalah ikhlas. Kalau kamu sabar pasti ada layang-layang lain yang bisa dikejar. Jika kamu beruntung mungkin kamu akan diberi langsung dari si pembuat layangan. Dan kalau dapat jagalah dengan segenap kemampuanmu, beri senar terbaik dan bermainlah dengan penuh cinta. 
    Karena sudah uplod karya maka secara tidak langsung saya sudah berhasil menjawab tantangan dari Ayuz. Ya kadang orang kalau tidak ditantang tidak bergerak. Walaupun masih kesal saya mengucapkan terimakasih sudah ditantang karena pada akhirnya itu menimbulkan kegelisahan dan kegelisahan itu lah yang membuat saya bisa menghasilkan sebuah karya kecil untuk meramaikan challenge ini. Dan kini saatnya saya balik menjadi peternak semut lagi.

Senin, 01 September 2014

Curhat

"Sini-sini curhat sama saya" saya mencoba menawarkan diri. 

"Ogah bahaya curhat sama kamu yas" tolak teman saya.

"Heh kenapa?" saya coba mencari alasannya

"Lu resek kalo dicurhatin pasti nyebar" fitnah teman saya.

"Oke-oke sini curhat sama saya" saya mencoba menawarkan diri (lagi).
"Anjriit ogah yas!!" teman saya menolak (lagi).


Saya sering dengan rela menawarkan diri sebagai pendengar kalau ada temen yang pingin curhat. Tapi sialnya ga ada yang mau curhat sama saya. katanya nanti nyebarlah nanti dijadiin tulisan lah. Alasan pertama tidak bisa saya terima soalnya saya termasuk orang yang bisa menjaga rahasia, tapi karena perilaku saya yang terkenal jahat, suka ngompor-ngomporin dan tak bisa dipercaya akhirnya saya di blacklist dari daftar orang yang bisa dicurhatin. Kampret!!

Bagi saya mendengar kisah seseorang merupakan hobby menyenangkan, apalagi kalau itu kisah yang dialami oleh dirinya sendiri. Dari mendengarkan kadang saya bisa ikut belajar merasakan, dari menanggapi kadang saya bisa belajar memecahkan masalah. Banyak kisah yang tidak terdokumentasi padahal didalamnya penuh dengan pelajaran, penuh renungan bahkan kadang terselip hiburan. karena itu alasan kedua tak bisa saya elak, menurut saya bahan terbaik tulisan kadang memang berasal dari lingkungan sendiri, bisa dari pengalaman pribadi maupun pengalaman teman. Oleh karena itu saya berharap teman-teman saya mau curhat sama saya, biar dikata kepo asal dapat bahan tulisan, tentunya kalo mau di publikasikan sudah dapat ijin dari yang punya cerita. Ada yang mau curhat? hhe

   

Kamis, 28 Agustus 2014

Jadi RT



Tahu  suka membaca  seorang kawan menyarankan saya agar membeli buku “cara mencari teman”mak jleb!! Tapi ngomongin  soal teman kalau dikampus sih banyak tapi sayangnya jumlah itu berbanding terbalik saat berada dirumah. Saya hanya mempunyai segelintir  teman dilingkungan tempat tinggal saya. Masih banyak bapak-bapak, ibu-ibu, mas-mas, mbak-mbak maupun adik-adik yang belum saya kenal . Padahal saya ingin sekali berguna bagi sekitar. Akhir-akhir ini saya  mulai berpikir kalau ingin berguna bagi masyarakat  mungkin langkah awal adalah mulai bersosialisasi, mencoba mengenal semua warga, berpatisipasi di setiap  kegiatan desa , lalu jadi RT , eh jadi  RT? Apa jadikan salah satu cita-cita saja ya #mulai berpikir 

Kamis, 19 Desember 2013

Special Brother

Hari ini tepat setahun mereka meninggalkan kami. Pasangan hebat yang telah membesarkan kami sampai remaja. Seharusnya mereka masih di sini. Membimbing dan mengarahkan kami sampai benar- benar menjadi sosok yang dewasa, menjadikan kami orang yang tak takut menghadapi dinginnya dunia luar . Namun pengendara motor yang mabuk waktu itu merampas hak kami untuk memeroleh semua perhatian itu dari orang tua kami sendiri.

Aku sempat tak terima dengan semua itu. Aku terus memukul dan memaki orang yang mengantar kedua orang tuaku pada ketiadaan. “Kenapa kalian saja yang tak mati!!!” aku terus mengulang

Senin, 02 Desember 2013

JAM PERTAMA

Kata orang cinta pertama itu susah dilupakan
“Bang,futsal kok malem minggu, kagak punya cewek ya ?” tanya seorang juru parkir
“Kagak, emang situ punya?” Jawab saya sewot .
“Kagak sih bang, saya masih kagak bisa nglupain cinta pertama saya bang” kampret  dia curhat di tempat
“Ealah,lu cari aja lagi ntar juga lupa” saya terpancing buat nanggepin
Susah bang,  dia tu blablablabla..” dia mulai meyebutkan semua hal-hal baik tentang cinta pertamanya itu
“Trus cinta pertamanya abang gimana?” mak deg.  Kampret ini bakal jadi percakapan busuk antara dua manusia yang sama sama ga jelas jenis kelaminnya.

Senin, 15 Juli 2013

My first animation about Tree and Human; SAVE TREE

Karya animasi saya yang pertama, bercerita tentang pohon-pohon yang ditebangi  untuk keperluan komersil tanpa ada tindak lanjut si penebang untuk melestarikan pohon itu sendiri, dan akhirnya Tuhan murka dikirimkanlah bencana untuk menghukum para manusia dengan membakar dan membanjiri semua yang ada.

kosong.. yang tersisa hanya generasi muda..

Selasa, 01 Januari 2013

i lost my best "phone" friend


Setiap orang punya kenangan sendiri-sendiri terhadap barang yang mereka punya. Dan ketika barang itu menghilang yang tertinggal hanyalah kenangan-kenangan yang menyertainya..

Sabtu, 29 desember 2012,  “mas, futsal ga ntar?” sms trakhir yang saya trima melalui hape itu. Saya belum sempat membalas, hari itu saya sedang sibuk membuat tugas audio visual tentang iklan layanan masyarakat ditaman balekambang solo. Sampai disana hal yang pertama saya lakukan adalah menghela nafas lalu setelah itu mengutuk mereka yang sedang pacaran agar segera putus, yang PDKT  jadi jauhan dan yang lagi marahan semakin berantem. haha kutukan yang tak kan mempan bagi mereka yang mempunyai cinta sejati. Cieleeh :)